Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Motivasi kerja ternyata sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dengan adanya motivasi yang kuat, karyawan bisa lebih bersemangat lagi dalam bekerja. Hal ini nantinya akan berdampak pada hasil kerja yang diraih karyawan sehingga dapat membantu perusahaan berkembang.
Akan tetapi, memberi motivasi tentu bukan hal yang mudah. Anda perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi hingga bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja. Yuk, temukan semua jawabannya di artikel ini.
Baca Juga: Lakukan 5 Hal Ini Saat Kamu Mulai Nggak Betah Di Tempat Kerja
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Motivasi Kerja
Motivasi kerja tidak hanya dipengaruhi oleh sesuatu yang bersifat uang atau materi. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi hal tersebut. Seperti diketahui, motivasi artinya adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Tidak hanya itu, motivasi juga bisa diartikan sebagai usaha yang membuat seseorang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang diinginkan. Dari definisi ini, dapat disimpulkan beberapa faktor yang memengaruhi motivasi kerja, seperti tujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial, fisiologis, dan sebagainya, Menurut Suwatno dan Priansa (2011) dalam buku Manajemen SDM dalam Organisasi Politik dan Bisnis, terdapat lima faktor yang memengaruhi motivasi kerja, yaitu di antaranya adalah sebagai berikut.
- Kebutuhan untuk Memenuhi Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri artinya adalah situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan atau kemungkinan untuk karyawan mengembangkan bakat serta kariernya. Artinya, motivasi karyawan akan meningkat karena merasa perlu untuk melakukan pengembangan skill pada dirinya sendiri.
Salah satu cara untuk mengembangkan skill adalah dengan semangat mempelajari apa yang menjadi pekerjaannya. Adanya kesempatan aktualisasi diri membuat karyawan lebih semangat karena dirinya merasa perusahaan tempatnya bekerja dapat membantu dirinya berkembang.
- Kebutuhan Memenuhi Fisiologis
Contoh-contoh kebutuhan fisiologis adalah seperti minum, makan, hingga hal-hal lain yang berkaitan dengan fungsi tubuh atau fisik.
Mengapa seseorang terdorong untuk semangat bekerja? Salah satu alasannya karena hanya dengan bekerjalah dirinya bisa membeli makan dan minum untuk memenuhi kebutuhan fisiologis setiap harinya.
- Kebutuhan Rasa Aman
Saat bekerja, karyawan tentunya ingin merasa aman dan terlindungi dari segala ancaman. Entah apa pun bentuknya. Motivasi kerja karyawan akan meningkat karena bekerja akan membantu memenuhi kebutuhan ini.
Contohnya, karyawan tidak perlu takut terlilit utang atau tidak punya uang, hingga tidak perlu takut tidak memiliki tempat tinggal.
Selain itu, kebutuhan rasa aman juga memotivasi karyawan untuk bekerja berhati-hati dan lebih teliti. Hal ini akan memengaruhi bagaimana kinerja ke depannya.
- Kebutuhan Sosial
Kebutuhan ini meliputi hal-hal yang berkenaan dengan hubungan bermasyarakat. Misalnya, kebutuhan untuk diterima di kelompok, kebutuhan mencintai dan dicintai, serta kebutuhan interaksi.
Dengan bekerja, karyawan akan mendapatkan kebutuhan sosial ini. Apabila karyawan meningkatkan etos kerjanya, maka mereka bisa memenuhi hal-hal tersebut.
- Kebutuhan Harga Diri
Harga diri itu meliputi pengakuan atau rasa ingin dihormati serta dihargai. Karyawan yang bekerja dan memiliki penghasilan sendiri tentunya akan jauh lebih dihargai dalam lingkungan bermasyarakat.
Oleh sebab itu, ini dapat menjadi motivasi kerja bagi para karyawan agar statusnya bisa dipandang tinggi oleh sekitar. Dengan bekerja keras, harga diri mereka akan terangkat.
Cara Meningkatkan Motivasi Kerja
Setelah mengetahui apa saja faktor-faktor yang memengaruhi motivasi kerja, Anda dapat menjadikannya acuan untuk meningkatkan hal tersebut. Bagaimana caranya agar perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dari para karyawan?
Pertama, untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, perusahaan bisa memberikan pelatihan atau evaluasi bermanfaat yang bisa bisa membantu mengembangkan kemampuan karyawan.
Selain itu, Anda juga bisa memberikan kepercayaan untuk karyawan menyelesaikan tugas-tugasnya. Dalam artian, Anda harus memberi ruang yang cukup agar karyawan bisa belajar dari apa yang mereka kerjakan.
Kedua, guna memenuhi kebutuhan fisiologis, Anda bisa menyediakan makan siang gratis sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan uang untuk makan.
Kemudian, sediakan juga fasilitas seperti minuman dingin atau kopi hangat sehingga dapat meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja.
Ketiga, untuk memenuhi kebutuhan rasa aman, cobalah menghadirkan lingkungan yang kondusif. Yakinkan karyawan bahwa perusahaan Anda merupakan tempat terbaik bagi mereka.
Caranya adalah dengan memberikan kepastian masa kerja, kesesuaian gaji, lingkungan yang tidak toxic atau jauh dari perundungan, hingga kenyamanan dalam bekerja.
Keempat, kebutuhan sosial bisa dipenuhi dengan cara mengadakan program-program yang dapat meningkatkan kehangatan hubungan antar sesama rekan kerja maupun atasan. Misalnya, mengadakan family gathering, lomba-lomba, sampai bakti sosial.
Kelima, terkait kebutuhan harga diri, perusahaan bisa memberikan pengakuan berupa penghargaan atau bonus penghasilan dengan sistem yang adil. Tidak hanya itu, Anda juga bisa mengangkat harga diri karyawan melalui branding perusahaan yang baik. Karyawan pastinya akan merasa bangga apabila bekerja di perusahaan ternama atau bergengsi.
Demikianlah penjelasan mengenai pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Kesimpulannya, kinerja karyawan dapat meningkat apabila memang kebutuhan-kebutuhan mereka telah terpenuhi.
Jadi, perusahaan bisa melakukan cara-cara di atas atau membuat kebijakan serta program lain yang dapat memenuhi apa yang mereka inginkan saat bekerja. Dengan tingginya tingkat motivasi kerja karyawan, hal tersebut akan memengaruhi hasil yang mereka raih.
Bagikan: