Value VS Quality, Mana Yang Lebih Penting Dalam Dunia Kerja?
Setiap karyawan diharuskan untuk memiliki skill yang mumpuni di bidang yang mereka geluti dalam dunia kerja. Tak jarang mereka juga dituntut untuk multitasking dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Sehingga, tak heran jika skill (quality) jadi salah satu hal penting yang wajib dikuasai oleh karyawan. Namun, disisi lain, ada juga yang mengatakan kalau values yang dimiliki oleh karyawan lebih penting daripada skill atau kualitasnya.
Lantas dari kedua hal tersebut, mana yang lebih penting bagi seorang karyawan?
Functionally > Quality
Jika bicara kualitas maka kita bisa ambil contoh dari sebuah produk laptop.
Kita bisa melihat sebuah laptop memiliki kualitas yang bagus dilihat dari bagaimana laptop tersebut bisa melakukan sesuatu yakni menjalankan program.
Produk yang bagus adalah produk yang bisa berfungsi baik dengan memanfaatkan fitur-fitur di dalamnya. Dengan begitu, produk tersebut bisa memenuhi kebutuhan konsumen.
Sekarang, mari kita bandingkan antara laptop i3 yang memiliki Microsoft Office dengan laptop i9 yang tidak memiliki program Microsoft Office, manakah dari keduanya yang lebih baik?
Tentu kita akan memilih laptop i3 yang memiliki program Microsoft Office.
Baca Juga 5 Aplikasi Workforce Terbaik Untuk Membantu Pekerjaan
Mengapa? Karena sebagus apapun fitur canggih yang dimiliki sebuah laptop, jika ia tidak bisa menjalankan fungsinya yaitu mengoperasikan program yang justru sangat penting untuk menyelesaikan tugas kita.
Artinya produk tersebut tetap saja tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumen.
Dari contoh diatas, bisa disimpulkan bahwa fungsi dari sebuah produk lebih penting daripada kualitasnya.
Karyawan Punya Value > Karyawan Punya Kualitas
Pada dasarnya, value dan kualitas karyawan sama-sama penting bagi seorang karyawan. Value disini artinya adalah sebuah nilai penting dalam bekerja yang dimiliki karyawan sebagai pengembangan diri.
Sedangkan kualitas artinya bagaimana seorang karyawan mampu menguasai berbagai skill dan kemampuan yang dapat menunjang pekerjaan di dalam bidangnya.
Agar bisa membandingkan mana yang lebih penting antara value dan kualitas. Mari kita telaah lebih lanjut melalui contoh dibawah ini.
Seorang digital marketer yang memiliki berbagai skill yang menunjang bidangnya seperti SEO, social media, meta ads, google ads, hingga content dan analytics. Sayangnya, ia tidak bisa mengelola resource dengan baik dan tidak mampu berkolaborasi dengan rekan satu tim.
Seorang digital marketer yang tidak begitu ahli dalam beberapa hal, hanya menguasai skill content & analytics dan SEO. Namun, ketika dihadapkan pada masalah bisnis, ia cenderung bisa menyelesaikannya dengan mengandalkan prinsip kolaborasi dan mengelola resource dengan baik.
Jika posisi kamu sekarang adalah seorang manager atau rekruter, kira-kira manakah yang akan kamu pilih dari kedua kandidat diatas?
Baca Juga Kiat Efektif Selesaikan Tugas Tanpa Kelewat Deadline
Tentunya kamu akan memilih kandidat B. Meskipun bisa dikatakan kandidat B merupakan seorang yang tidak terlalu expert di bidangnya, namun di sisi lain ia punya work value yang baik.
Selain itu, pekerjaan yang menuntut skill teknis pada dasarnya bisa dipelajari secara bertahap. Sedangkan untuk memahami konteks bisnis, kolaborasi dan mengelola resource itu merupakan sesuatu yang sulit.
“Expertise is fundamentally important, but make sure we can deliver values from that.”
Dari contoh diatas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa work value pada karyawan lebih penting daripada kualitas kerja.
Pasalnya, work value mencakup keyakinan dalam diri individu yang berfungsi sebagai prinsip yang memandu, menuntun, mengarahkan individu serta menjadi pendorong dalam bekerja.
Value inilah yang nantinya dapat menjadi tolok ukur karyawan di dalam perusahaan. Dengan menggali work value, maka setiap karyawan sadar akan perannya terhadap keberlangsungan operasional perusahaan.
Karyawan yang memiliki value yang tinggi dalam bekerja secara otomatis akan tumbuh sense of belonging dan self awareness pada diri mereka sendiri dan perusahaan.
Proses rekrutmen menjadi tahapan penting bagi rekruter maupun manajer untuk menyaring kandidat yang memiliki values yang selaras dengan perusahaan.
Pastikan bahwa karyawan yang dipilih tidak hanya mengandalkan hard skill saja (hard skills) melainkan juga harus memiliki soft skills seperti memahami bagaimana kemampuan yang dimiliki dapat diimplementasikan untuk menjawab masalah yang ada di perusahaan.
Bagikan: